Negara ini memang tidak akan pernah terlepas dari masalah akhlak. Dari kelas paus sampai kelas teri masalah ini yang selalu menjadi dilema. Ke gerahan saya sudah sampai pada puncaknya. Dari pada membunuh lebih baik saya mencela mereka. Terimakasih buat sang pemilik Realitasekolah telah menampilkan tulisan saya di blog ini. Untuk tidak memperpanjang mukhadimah saya akan meyampaikan realita yang terjadi di SDN 22 UJUNG GURUN, PADANG.
Di sekolah dasar ini telah banyak terjadi tindak penyelewengan kekuasaan. Mari saya mulai dengan pembahasan pelecehan seksual dan tindakkan kekerasan yang di lakukan oleh ARMIS, spd. Seorang opnum guru olah raga yang sering meremas pantat para siswinya. Kejadian ini telah berlangsung dari saya kelas 4. Saya melihat sang guru taik ini meremas pantat seorang siswi kelas 6. Dan masih berlanjut sampai sekarang, belum lama ini saya juga melihat hal yang serupa. Saat pelajaran baris berbaris dia memukul pantat siswi-siswinya yang tidak sejajar barisannya dengan barisan di sampingnya dan hukuman bagi siswa adalah tendangan di bagian belakang yang membuat siawa tersebut mencium tanah.
Wajarkah ini dilakukan kepada anak-anak kecil? Mana keadilan yang digembor-gemborkan wali kota terpilih FAUZI BAHAR saat kompanye?? Mana komnas pelindungan anak?? Jangan salahkan sang anak yang tidak mampu mengadukan kepada orangtuanya…mereka semua telah diancam untuk tidak mengatakan semua hal yang terjadi di sekolah ke pada siapapun, dasar guru sampah. Heeee… namanya juga sampah, baunya tak pernah habis selanjutnya baunya menyebar begitu juga ketaik-an guru ini. Dia menyuruh siswa-siswinya untuk pergi berenag di TEMPAT PEMANDIAN UMUM TERATAI. Tentunya dengan terif yang berbeda tarif yang di berlakukan oleh pihak Teratai untuk anak kecil adalah Rp 2.500,- tapi sang sampah ini meminta uang sebesar Rp 3.000,- uuuu dasar sampah tidak punya rasa malu, "potong aja kotol lo ARMIS, spd" biar pas bini lo ngangkang kambing gue yang ngentotin dia dan dijamin bini lo lebih puas abisnya kontol kambing gue labih gede dari kontol lo yang sebesar jam akupuntur..
Dasar anjing emang ga pernah puas, gw juga pernah denger kalo guru taik ini sering memalak sebatang rokok pada muridnya. Emang sih anak seumuran SD tidak mungkin membawa rokok kesekolah, taip angjing ini meminta mentahnya yaitu sebesar Rp.500,- kepada setiap muridnya untuk setiap kali pertemuan olahraga dengannya..gw tolong tindakkan segera.. sebelum hukum DOUGHLAS memfonisnya…
DOUGHLAS pamit...
