Bagi yang ingin mengirimkan dan memuat artikelnya silahkan, tidak ada batasan untuk anda mengemukakan kebenaran....
LET'S FREEDOM YOUR BODY AND MIND....!!!!!!!!!
Selasa, 28 Oktober 2008
Lagi dan lagi
PART I
SMA N 3 Padang salah satu sekolah yang dijadikan tempat korupsi berjama`ah . Saya tidak mengada-ngada, sudah sejak tahun 2004 ini lah satu-satunya sekolah yang tidak jelas pembangunannya. Sudah hampir memasuki tahun ke-5 tapi pembangunannya masih saja terbengkalai atau lebih tepatnya sengaja tidak diselesaikan. Kenapa?? Karena setiap tahun ajaran baru para petinggi sekolah ini akan mendapatkan gaji ke-14, dengan alih-alih untuk pembangunan mereka mematok harga pasaran yang tinggi untuk pendaftaran siswa baru.
Lho… bukankah pemerintah telah membebaskan semua biaya pendaftaran siswa baru?? Tentu saja mereka tidak memungutnya, tapi mereka memungut uang pembangunan. Inilah alasan utama mengapa pembangunan sekolah ini tidak diselesaikan. Tidak hanya sampai disitu, mereka juga mengganti nama uang spp dengan nama uang komite yang dipungut tiap bulannya, alasannya tentu saja sama dengan sebelumnya, karena uang spp sudah dibantu dengan dana BOS. Apakah hanya kelicikkan yang bisa dibanggakan dari bangsa ini??
Tak hanya sampai disitu, di tengah semester mereka juga menagih uang sumbangan sukarela, menurut kamus besar Bahasa Indonesia sukarela berarti ikhlas. Tapi dalam kasus ini mereka menetapkan berapa harga ke ikhlasan kita. Untuk lebih jelasnya saya akan mengajukan hitung-hitungan kasar pemasukkan SMAN 3 Padang tiga tahun terakhir
• Penerimaan siswa tahun ajaran 2006/2007 kurang lebih 380 siswa baru yang terbagi dalam 8 kelas dengan uang pendaftaran Rp 1.200.000,- per siswa.
Jumlahnya 380 siswa x Rp 1.200.000,- =Rp 456.000.000,-
Cuma sampai disini?? Tentu daja tidak masih ada tambahan 2 lokal lagi untuk para siswa yang tidak memiliki nilai yang memadai, tentunya dengan harga selangit mencapai Rp 2.500.000,- per siswa yang setiap localnya ditempati oleh 48 siswa.
Jumlahnya 48 siswa x Rp 2.500.000,- = Rp 120.000.000,-
Di tambah
Uang komite kelas X sebesar Rp 80.000,- per siswa
Jumlahnya 476 siswa x 12 bulan Rp 80.000,- =Rp 465.600.000,-
Uang komite kelas XI sebesar Rp 70.000,- per siswa
Jumlahnya 250 siswa x 12 bulan Rp 70.000,- =Rp 210.000.000,-
Uang komite kelas XII sebesar Rp 60.000,- per siswa
Jumlahnya 250 siswa x 12 bulan Rp 60.000,- =Rp 180.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas X RP 250.000,-
Jumlahnya 476 siswa x Rp 250.000,- =Rp 119.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XI RP 200.000,-
Jumlahnya 250 siswa x Rp 200.000,- =Rp 50.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XII RP 150.000,-
Jumlahnya 250 siswa x Rp 150.000,- =Rp 37.500.000,-
Total penerimaan tahun 2006/2007 mencapai Rp 1.638.100.000,-
(karena berbagai alasan sekitar 76 siswa mengundurkan diri)
• Penerimaan siswa tahun ajaran 2007/2008 kurang lebih 300 siswa baru yang terbagi dalam 8 kelas dengan uang pendaftaran Rp 1.500.000,- per siswa.
Jumlahnya 300 siswa x Rp 1.500.000,- =Rp 450.000.000,-
Uang komite kelas X sebesar Rp 90.000,- per siswa
Jumlahnya 300 siswa x 12 bulan Rp 90.000,- =Rp 324.000.000,-
Uang komite kelas XI sebesar Rp 80.000,- per siswa
Jumlahnya 400 siswa x 12 bulan Rp 80.000,- =Rp 384.000.000,-
Uang komite kelas XII sebesar Rp 70.000,- per siswa
Jumlahnya 250 siswa x 12 bulan Rp 70.000,- =Rp 210.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas X RP 300.000,-
Jumlahnya 300 siswa x Rp 300.000,- =Rp 90.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XI RP 250.000,-
Jumlahnya 400 siswa x Rp 250.000,- =Rp 100.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XII RP 200.000,-
Jumlahnya 250 siswa x Rp 200.000,- =Rp 50.000.000,-
Total penerimaan tahun 2007/2008 mencapai Rp 1.608.000.000,-
(karena berbagai alasan sekitar 10 siswa mengundurkan diri)
• Penerimaan siswa tahun ajaran 2008/2009 kurang lebih 343 siswa baru yang terbagi dalam 8 kelas dengan uang pendaftaran Rp 1.700.000,- per siswa.
Jumlahnya 343 siswa x Rp 1.700.000,- =Rp 450.000.000,-
(pemungutan uang komite sedang berlangsung, maka saya taksir untuk beberapa bulan ke depan)
Uang komite kelas X sebesar Rp 100.000,- per siswa
Jumlahnya 343 siswa x 12 bulan Rp 100.000,- =Rp 411.600.000,-
Uang komite kelas XI sebesar Rp 90.000,- per siswa
Jumlahnya 290 siswa x 12 bulan Rp 90.000,- =Rp 313.200.000,-
Uang komite kelas XII sebesar Rp 80.000,- per siswa
Jumlahnya 400 siswa x 12 bulan Rp 80.000,- =Rp 384.000.000,-
Nah untuk tahun ini uang sumbangan tengah semesternya sudah mencapai kata luar biasa
Inilah selebarannya yang tanpa rasa malu mereka edarkan
Yaitu hasil rapat dengan para orang tua murid.
Memang mereka mengundang orang tua kami, untuk membahas pambangunan
Tapi dalam pertemuan dengan orang tua murid mereka tidak membahas masalah uang, uang dan uang.
Inilah perincian dari selebaran diatas
Uang sumbangan sukarela kelas X
Dengan rincian
Besi 3 @ Rp 56.000,- sebanyak 5 batang = Rp 280.000,-
Besi 16 @ Rp 210.000,- sebanyak 2 batang = Rp 420.000,-
Besi 19 @ Rp 325.000,- sebanyak 1 batang = Rp 325.000,-
Pasir/ kerikil @ Rp 290.000,- = Rp 290.000,-
Semen @ Rp 48.000,- sebanyak 5 sak = Rp 240.000,-
Jadi sumbangan sukarela bagi kelas X sejumlah Rp 1.555.000,-
Sumbangan ini dibebankan bagi 343 siswa baru maka :
343 siswa x Rp 1.555.000,- = Rp 533.365.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XI Rp 150.000,- per siswa
Jumlah sumbangan sukarela kelas XI
290 siswa x Rp 150.000,- = Rp 43.500.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XII Rp 250.000,- per siswa
Jumlah sumbangan sukarela kelas XI
400 siswa x Rp 250.000,- = Rp 100.000.000,-
Total penerimaan tahun 2008/2009 mencapai Rp 2.235.665.000,-
Maka pemasukkan SMAN 3 PADANG tiga tahun terakhir ini mencapai
Total penerimaan tahun 2006/2007 Rp 1.638.100.000,-
Total penerimaan tahun 2007/2008 Rp 1.608.000.000,-
Total penerimaan tahun 2008/2009 Rp 2.235.665.000,-
Rp 5.482.565.000,-
Pemasukkan yang sangat besar untuk sebuah sekolah negeri
Kemanakah uang yang hampir mencapai 5.5 miliar ini ???
Sampai sekarang tidak jelas kemana muaranya...
Inilah contoh buruk yang terjadi di lembaga pendidikan Indonesia, tak heran korupsi di Negara ini seperti kata orang bijak
“ PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI”...
TO BE CONTINUED...
I`m d`POLICE...
"Bisa anda lihat dari susunan matematika sederhana di atas bagaimana mandapatkan kekayaan tapi tiada hasil yang dapat dicapai untuk kepentingan sekolah..."
SMA N 3 Padang salah satu sekolah yang dijadikan tempat korupsi berjama`ah . Saya tidak mengada-ngada, sudah sejak tahun 2004 ini lah satu-satunya sekolah yang tidak jelas pembangunannya. Sudah hampir memasuki tahun ke-5 tapi pembangunannya masih saja terbengkalai atau lebih tepatnya sengaja tidak diselesaikan. Kenapa?? Karena setiap tahun ajaran baru para petinggi sekolah ini akan mendapatkan gaji ke-14, dengan alih-alih untuk pembangunan mereka mematok harga pasaran yang tinggi untuk pendaftaran siswa baru.
Lho… bukankah pemerintah telah membebaskan semua biaya pendaftaran siswa baru?? Tentu saja mereka tidak memungutnya, tapi mereka memungut uang pembangunan. Inilah alasan utama mengapa pembangunan sekolah ini tidak diselesaikan. Tidak hanya sampai disitu, mereka juga mengganti nama uang spp dengan nama uang komite yang dipungut tiap bulannya, alasannya tentu saja sama dengan sebelumnya, karena uang spp sudah dibantu dengan dana BOS. Apakah hanya kelicikkan yang bisa dibanggakan dari bangsa ini??
Tak hanya sampai disitu, di tengah semester mereka juga menagih uang sumbangan sukarela, menurut kamus besar Bahasa Indonesia sukarela berarti ikhlas. Tapi dalam kasus ini mereka menetapkan berapa harga ke ikhlasan kita. Untuk lebih jelasnya saya akan mengajukan hitung-hitungan kasar pemasukkan SMAN 3 Padang tiga tahun terakhir
• Penerimaan siswa tahun ajaran 2006/2007 kurang lebih 380 siswa baru yang terbagi dalam 8 kelas dengan uang pendaftaran Rp 1.200.000,- per siswa.
Jumlahnya 380 siswa x Rp 1.200.000,- =Rp 456.000.000,-
Cuma sampai disini?? Tentu daja tidak masih ada tambahan 2 lokal lagi untuk para siswa yang tidak memiliki nilai yang memadai, tentunya dengan harga selangit mencapai Rp 2.500.000,- per siswa yang setiap localnya ditempati oleh 48 siswa.
Jumlahnya 48 siswa x Rp 2.500.000,- = Rp 120.000.000,-
Di tambah
Uang komite kelas X sebesar Rp 80.000,- per siswa
Jumlahnya 476 siswa x 12 bulan Rp 80.000,- =Rp 465.600.000,-
Uang komite kelas XI sebesar Rp 70.000,- per siswa
Jumlahnya 250 siswa x 12 bulan Rp 70.000,- =Rp 210.000.000,-
Uang komite kelas XII sebesar Rp 60.000,- per siswa
Jumlahnya 250 siswa x 12 bulan Rp 60.000,- =Rp 180.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas X RP 250.000,-
Jumlahnya 476 siswa x Rp 250.000,- =Rp 119.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XI RP 200.000,-
Jumlahnya 250 siswa x Rp 200.000,- =Rp 50.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XII RP 150.000,-
Jumlahnya 250 siswa x Rp 150.000,- =Rp 37.500.000,-
Total penerimaan tahun 2006/2007 mencapai Rp 1.638.100.000,-
(karena berbagai alasan sekitar 76 siswa mengundurkan diri)
• Penerimaan siswa tahun ajaran 2007/2008 kurang lebih 300 siswa baru yang terbagi dalam 8 kelas dengan uang pendaftaran Rp 1.500.000,- per siswa.
Jumlahnya 300 siswa x Rp 1.500.000,- =Rp 450.000.000,-
Uang komite kelas X sebesar Rp 90.000,- per siswa
Jumlahnya 300 siswa x 12 bulan Rp 90.000,- =Rp 324.000.000,-
Uang komite kelas XI sebesar Rp 80.000,- per siswa
Jumlahnya 400 siswa x 12 bulan Rp 80.000,- =Rp 384.000.000,-
Uang komite kelas XII sebesar Rp 70.000,- per siswa
Jumlahnya 250 siswa x 12 bulan Rp 70.000,- =Rp 210.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas X RP 300.000,-
Jumlahnya 300 siswa x Rp 300.000,- =Rp 90.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XI RP 250.000,-
Jumlahnya 400 siswa x Rp 250.000,- =Rp 100.000.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XII RP 200.000,-
Jumlahnya 250 siswa x Rp 200.000,- =Rp 50.000.000,-
Total penerimaan tahun 2007/2008 mencapai Rp 1.608.000.000,-
(karena berbagai alasan sekitar 10 siswa mengundurkan diri)
• Penerimaan siswa tahun ajaran 2008/2009 kurang lebih 343 siswa baru yang terbagi dalam 8 kelas dengan uang pendaftaran Rp 1.700.000,- per siswa.
Jumlahnya 343 siswa x Rp 1.700.000,- =Rp 450.000.000,-
(pemungutan uang komite sedang berlangsung, maka saya taksir untuk beberapa bulan ke depan)
Uang komite kelas X sebesar Rp 100.000,- per siswa
Jumlahnya 343 siswa x 12 bulan Rp 100.000,- =Rp 411.600.000,-
Uang komite kelas XI sebesar Rp 90.000,- per siswa
Jumlahnya 290 siswa x 12 bulan Rp 90.000,- =Rp 313.200.000,-
Uang komite kelas XII sebesar Rp 80.000,- per siswa
Jumlahnya 400 siswa x 12 bulan Rp 80.000,- =Rp 384.000.000,-
Nah untuk tahun ini uang sumbangan tengah semesternya sudah mencapai kata luar biasa
Inilah selebarannya yang tanpa rasa malu mereka edarkan
Yaitu hasil rapat dengan para orang tua murid.
Memang mereka mengundang orang tua kami, untuk membahas pambangunan
Tapi dalam pertemuan dengan orang tua murid mereka tidak membahas masalah uang, uang dan uang.
Inilah perincian dari selebaran diatas
Uang sumbangan sukarela kelas X
Dengan rincian
Besi 3 @ Rp 56.000,- sebanyak 5 batang = Rp 280.000,-
Besi 16 @ Rp 210.000,- sebanyak 2 batang = Rp 420.000,-
Besi 19 @ Rp 325.000,- sebanyak 1 batang = Rp 325.000,-
Pasir/ kerikil @ Rp 290.000,- = Rp 290.000,-
Semen @ Rp 48.000,- sebanyak 5 sak = Rp 240.000,-
Jadi sumbangan sukarela bagi kelas X sejumlah Rp 1.555.000,-
Sumbangan ini dibebankan bagi 343 siswa baru maka :
343 siswa x Rp 1.555.000,- = Rp 533.365.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XI Rp 150.000,- per siswa
Jumlah sumbangan sukarela kelas XI
290 siswa x Rp 150.000,- = Rp 43.500.000,-
Uang sumbangan sukarela kelas XII Rp 250.000,- per siswa
Jumlah sumbangan sukarela kelas XI
400 siswa x Rp 250.000,- = Rp 100.000.000,-
Total penerimaan tahun 2008/2009 mencapai Rp 2.235.665.000,-
Maka pemasukkan SMAN 3 PADANG tiga tahun terakhir ini mencapai
Total penerimaan tahun 2006/2007 Rp 1.638.100.000,-
Total penerimaan tahun 2007/2008 Rp 1.608.000.000,-
Total penerimaan tahun 2008/2009 Rp 2.235.665.000,-
Rp 5.482.565.000,-
Pemasukkan yang sangat besar untuk sebuah sekolah negeri
Kemanakah uang yang hampir mencapai 5.5 miliar ini ???
Sampai sekarang tidak jelas kemana muaranya...
Inilah contoh buruk yang terjadi di lembaga pendidikan Indonesia, tak heran korupsi di Negara ini seperti kata orang bijak
“ PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI”...
TO BE CONTINUED...
I`m d`POLICE...
"Bisa anda lihat dari susunan matematika sederhana di atas bagaimana mandapatkan kekayaan tapi tiada hasil yang dapat dicapai untuk kepentingan sekolah..."
to do point...!!
"Salah satu dari bentuk tulisan murid SMA N 3 Padang"
SMANTHREE>> OKE, THE BEST, ONDEH MANDE, YESSS!!!!
(Don’t Speak Much)
SMANTHREE>> OKE, THE BEST, ONDEH MANDE, YESSS!!!!
(Don’t Speak Much)
Nyesel-nyesel abis gua sekolah disini baru niat masuk sekolah ini gua udah ketiban sial se gunung, ehhh,,,begitu jadi murid disini gua juga harus nelan pil pahit bulet-bulet. Mulai dari pekarangan sekolah yang penuh sampah sampai guru-guru sampah yang tak pantas mengajar sama sekali, mereka hanya mengajar asal-asalan itung-itung buat balas budi gaji, kerjaan mereka si kelas hanya nyuruh nyatet semua isi buku yang notabennya punya murid-murid juga. Selagi murid-murid mencatat isi buku sang pahlawan tanpa tanda jasa asik bersms ria dan sesekali keluar kelas untuk bergosip ria dengan guru local tetangga. Kalau tau begini gua ga bakal beli buku toh akhirnya gua juga bakal nyatet isi buku itu lagi, perlu lo ketahui semua buku-buku panduan harus lo beli karena tu guru langsung ngambil nilai dari buku yang lo ambil ga peduli lo miskin atau melarat yang penting lo harus ngambil tu buku. rahasianya menurut kabar angin yang berhembus spoi-sepoi dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau sambung menyambung menjadi satu itu lah Indonesia (jadi nyanyi deh) setiap penjualan buku guru-guru menapat persentase dari penerbit (sungguh terlalu).
Belum lagi ulah guru-guru yang tidak masuk ke dalam kelas, padahal tu guru datang ke sekolah, nyatanya begitu gua grebek kekandangnya, ehhh. . . ternyata mereka lagi asyik jual beli selendang, tas, sepatu, dan berbagai aksesoris lainnya. Kataya sih pedagang dilarang memasuki area sekolah, tapi salam kasus ini guru-guru yang merangkap jasa si pedagang, jadi siapa yang bisa larang????? Yah mau gimana lagi mereka-mereka yang sudah pada uzur ga biasa naatin peraturan yang mereka bikin sendiri, apalagi murid-murid para harapan bangsa, dibangku sekolah saja sudah diberi contoh cara ngejilat ludah sendiri ga heran tingkah laku anak-anak sekarang makin menjadi-jadi la wong guru kencing berdiri murid kencing berlari Kalau situasi ini masih terus dibiarin bangsa ini hanya bakal jadi pelacur ditanahnya sendiri yang Cuma bisa ngedapetin enak aja tanpa memperdulikan harga dirinya yang di injak-injak oleh bangsa lain.
Gua bukannya sok pahlawan atau mau bikin sensasi gua Cuma bikin apa yang gua alami dan sejumlah asset bangsa yang terzalimi. Gua Cuma ga mau bangsa ini Cuma tinggal tinggal kenangan tau bakal menjadi hiasan di catatan sejarah para pelajar yang akan di ingat pada saat pelajaran sejarah atau parahnya, legenda yang bakal menjadi dongeng dimasa nanti.
Jumat, 17 Oktober 2008
BUKTI....!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)